Kotak Snack
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman, nama Saya Putri Aulia Alfida Husna, biasanya dipanggil Aulia, Saya akan menceritakan pengalaman Saya dalam mengikuti sebuah organisasi pelajar Muhammadiyah atau yang kita kenal sebagai Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Cerita ini Saya buat untuk membagi pengalaman Saya kepada para pembaca dan sekaligus menyelesaikan RKTL setelah mengikuti PKTM 2 di Banjarmasin yang bertemakan Membentuk Kader yang Kreatif dan Krisis Menuju IPM Banjarmasin Berkemajuan.
Awalnya Saya mengenal IPM dari teman Saya yaitu Fatimatuzzahra, ia sekarang menjabat sebagai Ketua Umum PD IPM Banjarbaru. Ketika selesai sholat subuh berjamaah tepatnya ketika sedang makan bubur di Masjid Al-Jihad Banjarmasin, Saya dan Zahra serta adiknya Nazimah bertemu, yang mana saat itu Zahra dan Nazimah sedang mengikuti kegiatan Rakerwil (Rapat Kerja Wilayah).Nah, disinilah Saya mulai tertarik dengan IPM karena melihat Zahra dan Nazimah yang sering bepergian keluar kota tanpa didampingi orang tua ketika mengikuti kegiatan IPM.
Saya pun menanyakan kepada Zahra bagaimana cara bergabung ke IPM sedangkan Saya saat ini bersekolah di sekolah negeri. Ia lalu mejelaskan bahwa bagi siapapun yang ingin bergabung di IPM tidak harus hanya bersekolah di sekolah Muhammadiyah, tetapi dari sekolah negeri pun bisa. Zahra mengatakan bahwa Saya dapat bergabung di IPM dengan cara bergabung ke ranting atau cabang di daerah tempat tinggal Saya, dan mengatakan bahwa ia akan menanyakan kepada temannya di IPM Banjarmasin bahwa Saya ingin bergabung ke IPM, lalu ia akan mengabari Saya jika nanti pihak IPM Banjarmasin mungkin akan menghubungi Saya. Akhirnya, Saya dan Zahra berpisah karena Saya dan Ibu Saya harus pulang dan Zahra pun kembali ke kegiatannya.
Beberapa hari kemudian, Saya dihubungi pihak IPM Banjarmasin bahwa mereka ingin memberikan tes kepada Saya sebelum bergabung ke IPM, dan Saya diminta menghadiri tes ini yang dilakukan pada hari minggu di Siring Menara Pandang yang mana pada saat itu ada kegiatan Lapak Baca. Sebelum Saya ke Siring, subuhnya Saya ke Masjid Al-Jihad terlebih dahulu untuk shalat subuh berjamaah disana. Lagi-lagi Saya bertemu dengan Zahra dan keluarganya lagi yang ternyata akan ke Siring juga untuk berjalan-jalan dan sekalian melihat kegiatan Lapak Baca, sebelum ia dan keluarganya kembali ke Banjarbaru. Kami janjian untuk bertemu disana. Ternyata saat di sana Saya tidak jadi di tes karena melihat situasi saat itu yang sedang ramai.
Akhirnya Saya pulang dan Zahra pun kembali ke Banjarbaru. Beberapa pekan kemudian Saya dihubungi bahwa Saya bergabung di Pimpinan Daerah Banjarmasin. Karena Saya pribadi yang awalnya pemalu, maka Saya mengajak teman Saya yang juga teman Zahra untuk masuk IPM, dan ia adalah Rizka Firiyani Putri atau biasa dipanggil Rizka. Ternyata, ia sangat bersedia untuk bergabung juga di IPM.
Saya ingat sekali bahwa rapat pertama kali kami menghadiri rapat PD IPM Banjarmasin di Masjid Al-Mukhlisin setelah shalat isya berjamaah. Disana pun kami bertemu teman-teman baru dan salah satunya adalah teman SD kami yaitu Agnia Qonita, kami bersyukur karena bertemu dengan Agnia yang telah bergabung di IPM jadi kami dapat bertanya kepadanya jika ada hal-hal yang tidak kami ketahui. Saat rapat ini kami ditanya ingin menjabat di bidang apa. Akhirnya setelah berunding dan dijelaskan apa saja bidang-bidang di PD IPM, Saya menjabat sebagai anggota bidang organisasi, sedangkan Rizka menjabat sebagai anggota kewirausahaan, lalu kami juga ditawari untuk bergabung di Pimpinan Cabang 7 di Jl. Manggis dan kami berdua memilih untuk menjabat sebagai anggota bidang kewirausahaan. Rapat-rapat selanjutnya biasanya beragendakan di sekretariat PD IPM Banjarmasin.
Pelatihan pertama yang Saya dan Rizka ikuti adalah PFP 1 tanggal 17 Agustus 2017 di Rindam IV Mulawarman Banjarbaru. Di sana para panitia dan fasilitatornya adalah kakak-kakak dari PW dan PP IPM. Dan peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari berbagai daerah, Saya sangat tak menduganya karena yang terlihat dari semua wajah mereka, seperti semua dari Kalimantan Selatan tapi ternyata, bahkan ada yang berasal dari Kalimantan tengah.
Disini Saya juga bertemu Zahra dan Nazimah, kami bahkan bersebelahan tempat tidur. Baru kali itu Saya mengikuti suatu pelatihan dengan waktu yang lama.
Fasilitas di Rindam ini cukup lengkap ada aula, asrama yang besar dan juga ada dua asrama yakni asrama untuk IPMawan dan IPMawati dengan tempat tidur untuk masing-masing peserta, masjid, serta toilet yang banyak, akan tetapi tidak untuk masalah air, karena untuk air dikenakan waktu dalam penggunaannya. Jadi di sana lah kita harus pintar-pintar mengatur waktu agar selalu kebagian air terutama untuk urusan MCK. Untuk makannya juga sangat bervariasi karena selain berganti-ganti menu kami juga makan berkelompok dengan peserta-peserta dari daerah lain. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat PFP 1 ini ada mempelajari materi, tanya jawab, diskusi kelompok dan praktek dari materi tersebut, dan ada latihan melakukan ice breaking.
Ada hal yang tak terduga yang terjadi saat malam hari pertama kegiatan PFP ini, Saya tidak tahu ini kebetulan atau tidak tetapi saat itu tepat adalah malam Jum'at. Awalnya Saya dan semua peserta saat acara pembukaan tepatnya di aula mendapat snack tetapi Saya sengaja tidak memakan snack Saya tersebut karena Saya merasa masih kenyang dan ingin Saya makan untuk ngemil di malam hari. Jadi selepas pembukaan snack milik Saya, Saya letakkan di sudut tempat tidur di asrama putri (Notes: Jarak Aula dan Asrama cukup jauh karena harus melewati lapangan yang luas).
Nah ketika waktu maghrib tiba kami semua termasuk Saya, Rizka, Zahra, dan Nazimah pergi ke masjid yang ada di depan dekat pintu masuk Rindam yang juga cukup jauh dari asrama dan aula. Setelah selesai sholat maghrib berjamaah kami semua kembali ke asrama masing-masing untuk mengembalikan barang bawaan yang dibawa dari masjid dan ingin menyiapkan peralatan untuk mengikuti materi di Aula. Tetapi ketika Saya sampai di tempat tidur, Saya menemukan kotak snack Saya terbuka padahal Saya yakin tadi sebelum ke masjid Saya sudah menutup rapat kotak snack tersebut. Anehnya salah satu isinya yaitu donat yang terbungkus plastik yang seperti ada yang sudah memakan. Saya pun yang merasa bingung bercampur kesal sih sebenarnya (karena perut sudah mulai lapar hehe) menanyakan kepada teman-teman lain siapa yang membuka kotak snack Saya bahkan memakannya (hati sudah mulai suudzon saat itu). Tetapi teman-teman yang lain mengatakan bahwa mereka mengatakan mendekati tempat tidur Saya saja tidak apalagi membuka kotak snack tersebut dan memakannya. Bahkan ternyata semua orang pergi ke masjid untuk melakukan sholat maghrib berjamaah. Salah satu teman Saya mengatakan mungkin itu karena kucing dan Saya pun awalnya mengiyakan tetapi setelah di cek kembali ke dalam isi kotak snack, ternyata hanya donat terbungkus plastik yang terlihat bekas dimakan, sedangkan risoles (kalau tidak salah) yang jelas-jelas tidak terbungkus apapun seperti tidak dijamah sedikitpun. Saya pun merasa bingung bagaimana bisa seekor kucing membuka plastik yang membungkus rapi donat tersebut tanpa sedikitpun menggeser tempat risoles yang terletak disebelah donat tersebut. Seketika perasaan Saya semakin campur aduk yang awalnya hanya merasa bingung dan kesal menjadi bingung, aneh, takut bahkan merinding secara bersamaan.
Semua pun awalnya hanya bingung ikut merasa takut bahkan kami berteriak dan berlarian keluar asrama saking takutnya. Kami benar-benar ribut saat itu bahkan membuat IPMawan yang baru kembali dari masjid dan ingin ke aula berdatangan ke asrama kami. Kami pun menceritakan kronologi tersebut kepada mereka dan mereka mengatakan mungkin itu perbuatan kucing dan kembali pergi ke aula. Kami pun bingung bagaimana kami ingin ke dalam sedangkan barang-barang yang akan kami bawa ke aula masih di dalam. Akhirnya ada salah seorang kakak IPMawan dari panitia yang mendatangi kami. Kami pun menceritakan lagi kronologi tersebut dan kakak tersebut mengatakan kepada kami jangan terlalu ribut dan berpositif thinking, bahwa itu mungkin perbuatan kucing atau hewan lainnya dan beliau bersedia menunggu kami mengambil barang-barang kami di asrama. Setelah itu, kami pun memberanikan diri memasuki asrama dan mengatakan satu sama lain untuk menunggu dan akhirnya setelah itu kami pergi ke aula bersama sama dan makan malam bersama.
Nah, sampai sekarang Saya masih belum yakin siapakah itu yang membuka bahkan memakan snack Saya, tapi mungkin lagi-lagi itu perbuatan kucing.
Inilah salah satu pengalaman Saya dalam ber-IPM yang menurut Saya sangat tak terduga, apalagi PFP 1 ini merupakan pelatihan pertama Saya saat baru-barunya bergabung di IPM. Mohon maaf jika banyak kesalahan pada tulisan Saya, karena Saya hanya manusia biasa hehe. Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. IPM !! JAYA !!
Putri Aulia Alfida Husna
PD IPM Banjarmasin
Peserta Lomba Menulis Cerita Aku dan IPM
No comments