Buku Terbaru

"IPM Sahabatku"



Setelah lulus dari Sekolah Dasar (SD) dari situ lah pertama kalinya Saya tahu IPM  di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Saya Muhammadiyah, kenapa Saya SMP nya di Sekolah Muhammadiyah sebab SD Saya juga Sekolah Muhammadiyah dan disuruh orang tua agar bersekolah di sana, dan juga Saya pikir karena menarik ada sebuah organisasi pelajar di Sekolah.

 Seiring berjalan waktu Saya dikenalkan dengan yang namanya IPM dan diamanahi menjadi pengurus di IPM. Pada awalnya Saya juga ragu ingin bergabung di IPM ranting  Saya dulu pemalu dan tidak tahu apa itu IPM, Saya hanya mengetahui Muhammadiyah adalah organisasi. Nah, karena amanah dari guru dan di dukung oleh keluarga dalam mengikuti organisasi serta terinspirasi dari keluarga kandung yang aktif berorganisasi Muhammadiyah akhirnya Saya bergabung di IPM ranting pertama kali pada tahun 2017. Saya diamanahi pertama kalinya menjabat sebagai anggota bidang kajian dakwah islam. Awalnya Saya bingung dan belum tahu apa maksud dan tujuan IPM, bahkan Saya pun juga bingung maksud bidang Saya itu.

 Saya menjadi kader IPM ranting, Saya sangat bersyukur bias belajar kebersamaan,susah dan senang. Saya pun bisa mempunyai banyak teman bukan hanya teman satu Sekolah, tapi juga dari luar Sekolah yang awalnya belum kenal menjadi kenal dengan orang itu, karena saling sapa, saat saling bersilaturahmi antar Pimpinan Ranting Sekolah yang lainnya.

Di IPM ranting waktu kelas 7 cuman sekitar 1 tahun kurang, pada saat Saya kelas 7 SMP semester genap, Saya pindah Sekolah awalnya Muhammadiyah ke Pondok Pesantren yang berada di pulau Jawa. Saya sebenarnya sedih meninggalkan kampung halaman Saya, keluarga Saya dan teman-teman Saya serta IPM, keinginan Saya ingin masuk Pondok Pesantren sejak kelas 5 SD baru saja kesampaian, sebab Saya dari kelas 5 SD sampai Kelas 7 SMP Semester genap merawat nenek Saya yang sedang sakit, walau Saya juga merawat beliau sambil Sekolah. Kenapa Saya jadi merawat nenek Saya sebab amanah dari Orang tua Saya. Selama dua tahun lebih Saya merawat nenek Saya dan akhirnya nenek Saya Meninggal. Saya sangat sedih Kehilangan nenek Saya yang sudah Saya rawat dan merawat Saya. Padahal nenek Saya sangat mendukung Saya di IPM dan mendukung Saya ikut dalam Organisasi, akhirnya pun Saya Pindah ke Pondok Pesantren dengan restu dan izin Orang tua Saya.

 Saat Saya di Pondok Saya mengalami penyakit yang cukup berat dan di derita kurang lebih dua bulan, dan pada akhirnya Saya pulang ke kampung halaman yaitu Banjarmasin tercinta. Lagi lagi sedih  kehilangan teman baru Saya. Sungguh banyak kesedihan dalam hidup yang Saya jalani ini, tapi Saya menjalaninya dengan kesabaran dan keikhlasan yang telah Allah takdirkan, dibalik kesabaran yang tulus terdapat kebahagiaan yang tak terduga.

Pada saat Saya pulang ke kampung halaman Saya, Saya sangat senang kedatangan Saya disambut dengan kebahagiaan, mereka memotivasi Saya dan salah satu dari mereka berkata memang dalam hidup itu dipenuhi ujian yang cukup banyak, asal kamu sabar dan menjalani nya dengan ikhlas, pada saat itu hati Saya terhibur dan sadar bahwa dibalik kesedihan Saya pasti akan ada kebahagiaan yang tak terduga, sebagaimana Saya sampaikan tadi sebelumnya. Saya kembali ke Banjarmasin di bulan Agustus 2017 bertepatan  Idul Adha dan pada saat itu Saya masih kelas 8 atau lebih tepatnya kelas dua SMP, dan Saya melanjutkan Sekolah Saya ke Sekolah yang dulu yaitu SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin.

Antara sedih atau senang bisa kembali ke kampung halaman dan bertemu teman yang dulu. Sebelum Saya masuk ke Sekolah Saya juga sempat bersilaturahmi ke rumah teman Saya dan berbagi cerita tetang bagaimana perbedaan Sekolah Pondok Pesantren dan Sekolah biasa. Bahkan teman-teman Saya sangat terkejut dengan kedatangan Saya, entah itu terkejut bahagia atau tidak suka Saya kembali ke kampung halaman dan bertemu mereka.

Waktu masuk Sekolah semakin dekat Saya sangat memikirkan Seragam Sekolah Saya peralatan Sekolah Saya yang belum sepenuhnya siap dan lengkap, waktunya sangat singkat untuk menyiapkan semua itu. Alhamdulillah selama dua bulan Saya tidak memakai seragam Sekolah, akhirnya masih utuh dan layak untuk di pakai lagi seragam itu buat Sekolah, walau masih ada yang kurang lengkap.

Hari pertama Sekolah di Sekolah yang dulu telah tiba, Saya masuk kelas dengan rasa  gugup dan juga malu, entah kenapa Saya jadi malu, mungkin Saya pikir kalau teman-teman mengira bahwa Saya kembali ke Sekolah ini karena tidak bisa meninggalkan kampung halaman, padahal sebenarnya Saya pindah karena sakit yang di derita dan juga dipesankan orang tua agar tinggal di Banjarmasin saja, supaya lebih mudah merawat Saya ketika sakit. Pada saat Saya masuk ke Sekolah, IPM Ranting di sana belum pergantian periode kepengurusan, maksudnya masih periode Saya waktu kelas 7 dulu,  sekarang Saya sudah kelas 8. Seiring berjalannya waktu, Saya di amanahkan lagi untuk bergabung di IPM, pada periode ini diamanahkan sebagai Ketua Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI), sebenarnya ini bukan sekedar amanah  namun juga keinginan Saya memilih bidang KDI.

Saya sadar amanah ini cukup berat untuk dijalani, sebagai ketua bidang harus bertanggung jawab dan lebih paham dari sekretaris dan anggota tentang bidang itu sendiri. Pengalaman Saya di IPM tidak sebanyak di kelas 8, waktu Saya kelas 7 dulu kegiatan IPM yang pernah Saya ikuti cuman Forum Ranting 2 yang diadakan di Mesjid K.H. Ahmad Dahlan atau di Sekolah Saya sendiri, keterbatasan waktu di IPM selama kelas 7. Walaupun dengan keterbatasan waktu Saya di IPM saat kelas 7, Saya juga mendapatkan banyak ilmu, yang awalnya Saya belum tahu menjadi tahu tentang IPM, walaupun belum sepenuhnya. Padahal banyak kegiatan Saya waktu kelas 7 dulu tapi di luar kegiatan yang berhubungan dengan IPM.

Pengalaman Saya di IPM pada saat kelas 8 ini cukup banyak dan menarik, berawal dari kegiatan IPM Saya yaitu menjabat di IPM Ranting sebagai Ketua Bidang Kajian Dakwah Islam Periode 2017-2018, seperti yang Saya sampaikan tadi sebelumnya. Hingga akhirnya Saya diajak teman Saya ikut ke IPM Daerah, awalnya Saya bingung dan bimbang ingin ikut di IPM Daerah, tapi sebelum Saya masuk dan menjabat di IPM Daerah, Saya dikenalkan dulu dengan para pengurus PD IPM Banjarmasin. Akan tetapi Saya masih ragu ingin ikut atau tidak ke IPM Daerah, Saya rasa ini mungkin lebih berat tugasnya dari IPM Ranting. Setelah Saya berizin dengan Orang tua, akhirnya Saya diizinkan dan juga dapat pencerahan tentang IPM Daerah, hingga pada akhirnya Saya bergabung di IPM Daerah.

Musyawarah Daerah (Musyda) telah tiba Saya sebenarnya belum tahu apa itu Musyda, tapi Saya tetap mengikuti kegiatan itu, mempelajari apa maksud dari kegiatan tersebut dan musyda pun dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Banyak momen yang terjadi saat musyda tersebut, makan bersama, begadang bersama, membahas materi bersama, dan yang lainnya. Pada saat musyda Saya merasa deg-degan dengan hasil keputusannya.

Musyda telah berlalu, ketua umum PD IPM  Banjarmasin telah berganti dengan yang baru dengan hasil yang baik dan memuaskan, yaitu IPMawan Ridhoni Robby Pratama, Saya turut senang, karena IPMawan Ridhoni pilihan Saya juga sebagai Ketum PD IPM Banjarmasin. Seiring berjalannya waktu setelah Musyda tibalah kegiatan Pelantikan PD IPM Banjarmasin yang bertempat di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Banjarmasin, Pelantikan berjalan dengan lancar dan agak sedikit gugup, banyak juga yang menyaksikan pelantikan tersebut.

Pelantikan telah berlalu berlanjut pada kegiatan rapat rutin pertama yang diadakan oleh PD IPM Periode 2017-2019 bersama orang-orang yang telah resmi sebagai pengurus PD IPM Banjarmasin, dan akhirnya Saya diamanahkan sebagai Sekretaris bidang Kajian Dakwah Islam, tapi Saya bersyukur bisa bergabung bersama PD IPM Banjarmasin.

Rakerpim telah tiba yang diadakan di AMM Kalsel, dekat RS. Islam Banjarmasin, awalnya Saya bingung apa itu Rakerpim, ternyata Rakerpim itu cuman singkatan sebenarnya Rakerpim itu Rapat Kerja Pimpinan. Rakerpim sangat menegangkan karena setiap sidang harus mempresentasikan hasil rapat kerjanya yang diwakilkan oleh Ketua Bidang dan Sekretaris bidang, karena Saya sekretaris bidang makanya Saya agak tegang. Rakerpim juga seru karena kegiatannya dilaksanakan dengan menginap selama 2 hari 1 malam, ada cerita seru yang lumayan lucu, karena salah satu teman Saya takut sama yang namanya ‘hantu’ dan ingin selalu ditemani kemana-mana. Sangat capek tapi banyak hal bermanfaat yang di dapat.

Beberapa bulan setelah kegiatan rakerpim sebenarnya banyak lagi kegiatannya tapi Saya lupa dengan nama kegiatannya dan dimana tempat kegiatannya, yang Saya Ingat adalah kegiatan Pertama kali Saya ikut Taruna Melati (TM), yaitu Taruna Melati 2 Pimpinan yang diadakan oleh PD IPM Banjarmasin bertempat di Mesjid Ami Abdullah Banjarmasin.

Sungguh ini pertama kalinya Saya ikut pelatihan yang lumayan lama diselenggarakannya yaitu selama 3 hari 2 malam. Banyak materi yang disampaikan sangat menarik dan menghibur dan juga tempat merubah diri menjadi lebih baik. Waktu TM 2 itu  Saya sangat banyak mendapatkan pengalaman dan teman baru. Pengalaman menarik waktu TM 2 adalah hari pertama makanan yang di sediakan cuman nasi yang dibungkus dan tempe yang berada diluar nya, makannya pun bersama dalam satu nampan. Sebelum makan seluruhnya Saya pertama makan tempe dulu karena saya kira tempe adalah makanan atau lauk selingan saja, karena nasi yang di bungkus lumayan besar, Saya kira didalam nasi yang dibungkus itu ada lauk yang lebih besar dan mengenyangkan, dan ternyata isi nya cuman nasi, Saya agak kesal dengan hal itu, sungguh itu kejadian yang tidak pernah di lupakan, dan hari seterusnya Saya tidak mengulangi nya lagi, Saya membuka bungkus dulu baru makan.

Pengalaman yang bikin deg-degan juga pada saat TM 2 itu, yaitu Saya didesak sama teman Saya untuk menyampaikan Kultum sehabis sholat shubuh. Saya pertama kali Kultum, Saya belum tahu apa itu kultum jadi Saya menyampaikan seadanya dengan gemetaran. TM 2 memang tidak akan pernah terlupakan sampai saat ini karena di sana Saya selain dapat teman baru Saya juga dapat banyak ilmu. Pesan terakhir Saya untuk menutup cerita Saya tentang AKU DAN IPM ini adalah TERIMA KASIH IPM, MELALUI IPM SAYA TAHU APA ITU KEBERSAMAAN, SAYA  BISA MERUBAH MINDSET MENJADI LEBIH BAIK, SAYA PERCAYA  BAHWA MENGELUH TIDAK AKAN MEMBUATKAN HASIL YANG DIINGINKAN, SAYA SERING BERSILATURAHMI DAN BANYAK DAPAT TEMAN, SERTA SAYA DAPAT MENGENAL ISLAM, SAYA DAPAT BERBAGI BERSAMA dan masih banyak lagi pesan kubuat IPM. Saya Bangga jadi Kader IPM.  Mungkin cerita tentang awal mula Saya tahu IPM sampai saat ini cuman sampai sini. Karena Saya masih Kelas dua SMP atau Kelas 8. Semoga Saya di IPM akan lanjut sampai Saya sukses nanti dan mengajarkan kepada adikadik di IPM nanti. Syukron

Nur Raisa Shalehah
PD IPM Banjarmasin
Peserta Lomba Menulis Cerita Aku dan IPM

No comments