Pandemi Covid-19, Pelajar Bisa Apa?
Sejak Desember 2019 lalu dunia mulai dihebohkan dengan kemunculan Virus Corona yang menyebabkan penyakit Covid-19. Munculnya virus ini menimbulkan beberapa polemik di masyarakat tentang kemunculannya. Ada yang mengatakan virus ini berasal dari sebuah makanan Wuhan, Provinsi Hubei, China dan ada yang mengatakan ini adalah sebagai senjata biologis. Namun kali ini kita bukan membahas mengenai kemunculan virus tersebut, sudah tidak tepat lagi jika kita terus berdebat mengenai kemunculan virus tersebut. Tapi yang penting sekarang ini adalah, bagaimana kita menghentikan penularan virus ini dan meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap sesama. Sekarang berbagai media sedang ramai memberitakan tentang Covid-19 ini, penyakit yang telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi global, tidak butuh waktu lama virus ini sudah menyebar ke belahan dunia lainnya. Kita pun mulai diperingatkan oleh pemerintah setempat untuk menjaga kesehatan, bahkan kegiatan di luar rumah pun harus ditiadakan sementara sampai pandemi ini mereda.
Berbagai istilah pun muncul, mulai dari ODP (Orang Dalam Pantauan), PDP (Pasien Dalam Pantauan), dan sebagainya. Istilah-istilah yang sangat jarang didengar bahkan hampir tidak pernah didengar oleh banyak orang. Bahkan tidak sedikit pula yang beranggapan bahwa orang yang menyandang status tersebut telah dinyatakan positif, padahal mereka hanya orang yang menunggu hasil pemeriksaan dan telah menjalani masa isolasi selama 14 hari. Lantas kenapa banyak diantara kita banyak beranggapan bahwa mereka dinyatakan positif dengan jelas? Mungkin hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya faktor media, dimana sekarang ini banyaknya share tanpa saring dengan keakuratan berita tersebut. Selain itu juga banyaknya kesimpulan informasi yang disimpulkan kembali sehingga poin-poin penting dari informasi tersebut tertinggal.
Inilah pentingnya bagi kita sebagai pelajar, generasi yang terdidik dan berpendidikan untuk membantu dalam menjelaskan kembali poin-poin penting yang telah hilang. Peran kita sebagai generasi muda tentunya dapat membantu pemerintah dan tenaga medis yang sedang berjuang di garis depan sekarang. Membantu dalam hal mengedukasi orang lain mulai dari orang terdekat kita, orang di lingkungan rumah kita dan orang-orang disekitar kita. Agar, mereka tau dan mulai menghilangkan stigma yang salah atau kurang tepat sekarang ini. Untuk melawan pandemi ini bukan hanya aku, kamu, dan mereka, tapi itu diperlukan kita yang bekerja sama saling mensupport dalam mematahkan mata rantai penyebaran ini. Jangan sampai kita yang sudah tidak bisa membantu dilapangan tetapi kita malah mempersulit orang lain dalam melaksanakan tugasnya. Bukan manusianya pula yang harus kita jauhi, tetapi virusnya lah yang harus kita hindari.
Ini bukan semata-mata kita menjauhi secara sisi sosialnya orang yang menyandang status di atas tadi, tapi ini bagaimana kita menghentikan penyebarannya dengan menjaga jarak secara fisik. Mengutip dari pepatah yang mengatakan “dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah dan dengan iman hidup menjadi terarah”, maksudnya adalah sampaikan pengetahuan kita yang dapat mengedukasi mengenai sebuah informasi Covid-19 ini baik melalui tulisan, video dan hal lainnya dan yakinlah kita secara bersama-sama sembari berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar pandemi Covid-19 ini dapat berakhir dengan cepat. Milikilah jiwa seperti ini, tetap upgrade diri kita dengan pengetahuan yang lebih luas dan tumbuhkan nilai kemanusiaan kita kepada sesama, jangan sampai orang-orang yang sedang terdampak dan yang bertugas di garis depan kita kerdilkan yang nanti akan berdampak kembali pada kesehatan mentalnya.
Buatlah nilai positif bagi kita untuk lebih meningkatkan rasa kepedulian kita. Seperti halnya dulu ketika tsunami melanda Aceh pada 2004 silam dan gempa di Palu tahun 2018 lalu yang memporak porandakan permukiman di sana, kita turut membantu bersama-sama dalam membangun kembali daerah mereka. Begitu pun sekarang, jangan sampai rasa kepedulian kita memudar hanya karena sebuah informasi yang memang belum tentu benar. Pemerintah pula sudah mengupayakan semaksimal mungkin dalam menangani Covid-19 ini, tinggal kita sebagai masyarakat dan pelajar khususnya membantu upaya pemerintah yaitu #dirumahaja, jaga kebersihan dan kesehatan kita serta ikuti langkah-langkah yang sedang dikampanyekan sekarang untuk memutus mata rantai Covid-19.
Penulis : Ridhony Robby Pratama
Sekretaris Organisasi PW IPM Kalsel
Catatan : Isi artikel merupakan tanggung jawab penulis.
Catatan : Isi artikel merupakan tanggung jawab penulis.
No comments